Tertambat Perahu Kertas 2

 

Perahu kertas, rapuh namun tetap saja dilipat. Begitulah perahu-kertas.

Pungkas sudah perahu kertas. Happy ending, begitu nyatanya.

Tapi, menurutku ada yang nggak pas dari adopsi ini. Adopsi visual dari kata yang sebenarnya terlalu disayangkan jika tak seindah imaji.

Banyak yang bilang kalau perahu kertas sebenarnya gak begitu bagus. Tidak sebagus novelnya. Begitu kata banyak orang. Biarlah orang berkata toh perahu kertas akan tetap berlayar.

Perahu kertas 2, ada yang kurang. Terlalu instan, kaya ada sesuatu yang hilang. Sisi – sisi dramatis dari novel yang sama sekali nggak keliatan dramatis di film. Missal saat Luhde memutuskan ke Jakarta untuk ketemu Keenan. Padahal di novel begitu sangat digambarkan perjuangan Luhde, walaupun di film di ceritain cukup dramatis dengan Keenan meninggalkan Luhde di rumah dan Keenan menemui Kugy.

Lanjut, benang merah antara mereka semua itu tiba – tiba kebuka begitu aja. Menurutku, terbukanya misteri kalau mereka terhubung itu kurang sedikit berjenjang, soalnya tiba – tiba aja tahu dan dikasih tahu. Proses gimana Keenan tahu kalau Kugy suka sama dia juga jurang dramatis.

Banyak part yang terlewat. Tapi, semua memiliki batas, dan batas itu yang terbaik. Agar semua imaji ini tetap indah. Biarlah semua cerita mengalir  begitu saja.

Perahu kertas 2 tetap ini, tetap suka. Meskipun kenapa Remi harus terjawab dengan Siska? Kenapa juga semua ketemu pasangannya sedangkan Luhde tidak. Apakah Luhde tetap sakit seperti pamanny? Hahaha 😀 apakah saya sedang merancau sendiri? #lupakan

Ending yang tidak saya suka. Lebih baik semua berlayar masing – masing jika itu lebih adil.

 

Tiba – tiba mengetik.

13-10-12

22.27

3 thoughts on “Tertambat Perahu Kertas 2

  1. berfantasi dengan imajinasi sutradara dan masing-masing penggemar novelnya.
    itu semua tidaklah mudah, mengingat setiap manusia dibekali daya imajinasi yang berbeda-beda dengan segudang fantasi-fantasi mereka terhadap alur cerita yang mereka ilustrasikan melalui imajinasi mereka masing-masing

Leave a comment