Kau masih sama seperti dulu, tidak berubah. Hanya saja sekarang, kau tengah sibuk menatap tanpa ingin melihat. Aku hanya mampu memandangmu, sembari melipat kertas ini. Lipatan kertaas berpena ini seperti melipat hati, menyimpan setiap permukaan dan membuat bentuk baru. Perahu kertas mengingatkanku, betapa ajaib hidup ini mencari – cari tambatan hati, kau sahabatku sendiri. Kau seperti perahu kertas yang hendak berlayar dalam genangan riak buih yang bisa menenggelammu. Padahal, kau tahu huruf – huruf ini lebih kekal padamu. Membuatmu lebih berarti dan tidak akan menenggalamkanmu. Tapi nyatanya kau memudarkan goresan ini. Selamat Berlayar ~
(Tulisan ikut @bentangpustaka #PerahuKertas2, tapi belum beruntung)